Rekomendasi Kamera Outdoor

Salah satu motivasi hiking dan backpacking adalah mengunjungi tempat yang indah, menarik, dan menyejukkan mata. Pemandangan tersebut tentu ingin kita abadikan menjadi sebuah foto atau video. Selain itu, ekspresi kita dan teman-teman selama perjalanan -apalagi kalau sudah sampai di puncak- tentunya sayang apabila dilewatkan begitu saja.

Oleh karena itu, kamera telah menjadi gadget esensial bagi para hikers dan backpackers. Dewasa ini, paling sebuah tim minimal membawa sebuah kamera.

Perhatikan Baterai
Satu catatan mengenai baterai, untuk perjalanan lebih dari tiga hari dengan frekuensi pemakaian sedang, atau dua hari dengan frekuensi pemakaian menengah, sebaiknya kita membawa baterai cadangan. Terlebih lagi apabila temperatur lokasi yang kita kunjungi di bawah 0 derajat Celcius, karena kapasitas baterai di suhu rendah akan menurun sesuai dengan temperatur sekitar.

Pastikan baterai selalu disimpan di tempat hangat, misalnya di saku baselayer anda. Dengan begitu baterai bisa bekerja dengan kapasitas sebesar mungkin.

Jenis Kamera
Dalam memilih kamera untuk outdoor, anda perlu mengetahui kebutuhan anda: Apa yang ingin anda foto, dan sejauh mana kualitas foto yang anda harapkan dari kamera tersebut. Berikut ini adalah rekomendasi saya untuk kamera outdoor. Saya juga sangat menyarankan supaya anda membaca material tambahan dari situs review kamera terkemuka seperti DPReview. Tidak hanya itu, saya sarankan pula supaya anda melihat kualitas gambar kamera tersebut secara langsung dari contoh gambar yang disediakan. Satu-satunya situs yang menurut saya memberikan database kualitas gambar paling terkontrol adalah Imaging Resource.


Telepon Seluler (HP)
Saat ini hampir semua telepon selular dilengkapi dengan kamera. Namun secara pribadi saya tidak menganjurkan memakai kamera telepon, karena selain kualitas lensa dan image processor sebagian besar model yang buruk (maaf agak kasar, tapi memang begitu), pemakaian kamera pada telepon yang terlalu sering dapat menguras baterai yang berakibat kita tidak bisa melakukan panggilan.

Namun apabila anda hanya posting di Facebook, print ukuran kecil, atau sama sekali tidak ingin membeli/membawa kamera terpisah, ada beberapa telepon selular yang memiliki kualitas kamera di atas rata-rata, seperti iPhone 4 atau Nokia N8. iPhone cukup menarik karena ada banyak aplikasi yang dapat memanipulasi gambar, seperti HDR.

Apabila anda menggunakan iPhone, jangan lupa lengkapi dengan case tahan benturan. Beberapa jenis case iPhone tahan benturan (dan tahan tetesan air) yang berkualitas adalah Ballistic HC atau Otterbox Defender.

Kamera Compact
Saat ini kamera compact tersedia dalam jutaan model yang saking banyaknya, anda akan dibuat kelimpungan memilihnya. Akan tetapi, saran saya pilihlah yang memiliki jumlah pixel (Megapixel) yang rendah, karena tidak terlalu berat untuk di-resolve oleh lensa.

Untuk tahun 2010 pilihlah kamera 6-10MP. Di atas itu, biasanya gambar akan menjadi blur (bahkan di base ISO) karena ukuran pixel tidak bisa di-resolve oleh lensa. Biasanya, anda akan memilih kamera compact berdasarkan fitur yang ditawarkan, seperti zoom range dan ketahanan air.

Untuk kamera compact, ada beberapa produsen:
  1. Panasonic: Panasonic merupakan raksasa elektronik di Jepang, dan hampir seluruh produk yang mereka buat berkualitas tinggi. Beberapa kamera 6-10MP yang berkualitas tinggi adalah Panasonic TZ5, TZ7, dan TZ8. Untuk TZ10, mereka memaksakan pemakaian sensor 14MP sehingga kualitas gambarnya menurun. Untuk kamera underwater, anda bisa menggunakan Panasonic FT1 dan FT2.
  2. Fujifilm: Fujifilm menarik karena mereka membuat kamera dengan sensor EXR 1/1.6 inci yang dapat berganti karakteristik antara dynamic range, resolution, dan noise mode. Lensanya pun tajam. Apabila saya hanya memperhitungkan kualitas gambar, saya akan memilih Fujifilm f31fd atau f200EXR daripada Panasonic. Kualitas gambarnya luar biasa untuk ukuran compact. Sayang, kedua kamera tersebut memiliki LCD, menu, dan kualitas video yang lebih jelek daripada Panasonic. Saya tidak merekomendasikan kamera EXR terbaru Fujifilm, karena selain sensornya lebih kecil, kualitas gambarnya menurun dibandingkan model tahun-tahun sebelumnya.
  3. Canon, Nikon, Olympus, Pentax, Samsung, merk China, tanpa merk, dll: saya tidak pernah memakai mereka jadi tidak bisa berkomentar apa-apa di sini.
Kamera Compact Advanced
Kategori ini didefinisikan sebagai kamera compact dengan sensor antara 1/1.8 inci - 1/1.5 inci, memiliki kontrol manual dan kemampuan menyimpan file RAW. Kategori ini menarik, karena menurut saya di kategori inilah tradeoff antara kualitas foto dengan berat kamera tercapai.

Rekomendasi: Fuji X10. Kualitas gambar terbaik, lensa tertajam dengan bokeh yang bagus. Kekurangannya tidak punya custom menu.

Sedikit komentar tentang beberapa model:
  1. Olympus XZ-1: Kamera revolusioner karena meningkatkan range dan bukaan bersamaan dari Panasonic LX-5. Warna JPEG-nya bagus, sayang JPEG noise reduction-nya terlalu kuat. Selain itu, LCD-nya kekuning-kuningan dan kurang baik untuk me-review foto.
  2. Panasonic DMC-LX5: Ringan, range lensa baik dan bukaan juga baik. Opsi VF juga menarik. Sayang warna JPG-nya kehijau-hijauan dan high ISO JPEG-nya kurang baik.
  3. Canon G12: All-rounder yang sangat baik. Ketajaman dan warnanya sangat baik. Range lensanya pun panjang. Sedikit berat, tapi kualitasnya tidak akan mengecewakan. 
Kamera Compact Large Sensor
Kategori ini didefinisikan sebagai kamera compact dengan sensor lebih besar atau sama dengan 4/3". Sebagian besar memiliki lensa prime, hanya Canon G1X yang memiliki lensa zoom.

Rekomendasi Zoom: Canon G1X. Kualitas gambar sangat, sangat bagus, dan relatif ringan untuk ukuran sensor + lensa tersebut.
Rekomendasi Prime (dengan catatan): Fuji X100. Kualitas gambar luar biasa, tapi sayang banyak bug di firmware-nya dan AF-nya memiliki "lag". Apabila anda bisa toleran dengan kedua hal tersebut (saya tidak bisa), Fuji X100 sangat disarankan.

Sedikit komentar tentang beberapa model:
  1. Sigma DP1, DP2, DP1x, DP2x, DP1s, DP2s: Jumlah pixel-nya terlalu sedikit dan sangat lambat, tapi kualitas gambarnya bagus.
  2. Leica X1: IQ bagus, tapi mahal sekali dan komponennya (seperti LCD) sudah ketinggalan jaman. 
Kamera sistem
Kamera sistem seperti di bawah ini memiliki lensa yang dapat diganti sesuai dengan kebutuhan anda, sementara jenis kamera fixed lens di atas tidak dapat diganti lensanya. Biasanya, trade-off yang diberikan adalah fleksibilitas, sementara kamera fixed lens dapat diciptakan dengan ukuran dan berat seringkas mungkin.

Ketika anda memilih kamera sistem, anda tidak bisa hanya melihat kamera saja, melainkan harus melihat keseluruhan sistem. Lensa apa yang tersedia untuk sistem tersebut?
Mirrorless Interchangeable Lens Camera (MILC)
Generasi baru yang sedang trend.

Rekomendasi:
  1. Sony NEX-5N. Kualitas gambar sangat bagus, dan sangat ringan. Opsi untuk menambahkan adapter lensa Alpha, sehingga juga berpotensi menjadi kamera wildlife.
  2. Fuji X-Pro1. Kualitas gambar sangat bagus, lensanya pun no-nonsense.

Single Lens Reflex (SLR)
Dengan adanya MILC, SLR sudah tidak relevan untuk dipakai lagi kecuali untuk genre fotografi yang membutuhkan respons cepat baik dari kamera maupun autofokus, seperti genre bird in flight atau wildlife.

      1 comment: